Langsung ke konten utama

Looking for Alaska



Judul: Looking For Alaska ‘Mencari Alaska’
Penulis: John Green
Penerjemah: Barokah Ruziati & Sekar Wulandari
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Terbit: Cetakan pertama, 2014
Tebal: 288 halaman

Blurb
SEBELUM Miles “Pudge” Halter sangat suka kata-kata terakhir yang terkenal—dan bosan dengan kehidupannya yang biasa saja. Ia masuk sekolah berasrama Culver Creek untuk mencari apa yang disebut penyair Francois Rabelais sebagai “Kemungkinan Besar”. Hidupnya jungkir balik di sekolah itu, kadang gila, tidak stabil, tak pernah membosankan. Sebab di sana ada Alaska Young, yang menawan, pintar, lucu, seksi, kacau, dan sangat memikat. Alaska menarik Pudge memasuki dunianya, melontarkannya ke dalam “Kemungkinan Besar”, dan mencuri hatinya.
SESUDAH Segalanya tak pernah sama lagi.

🤗🤗 Haiiiii

Looking for Alaska menceritakan tentang seorang cowok kurus yang awalnya tidak pernah punya teman—bahkan di pestanya pun tidak ada yang datang—bernama Miles 'Pudge' Halter. Cerita ini diawali dengan kepindahan Pudge ke Culver Creek yang merupakan sekolah berasrama. Singkat kata, dia—bersama Chip Martin alias Kolonel, Alaska Young, dan Takumi—mengalami hari-hari yang berbeda, dari dia yang awalnya tidak punya teman berubah menjadi tukang jail, hobi merokok, minum, dan yang lain-lain. Pokoknya yang tidak bagus lah.

Nah, seperti di judul, selain si Pudge, ada juga Alaska, yang bahkan dari awal sampai akhir saya tidak bisa menyukai sifatnya yang labil dan misterius begitu. Sedikit informasi ya, supaya tidak tertipu, Looking for di sini bukan berarti mencari Alaska yang hilang diculik atau gimana begitu ya.. Tapi lebih seperti mencaritau tentang Alaska yang sebenarnya.

Itu sedikit saja tentang Alaska. Untuk tokoh-tokoh yang lain, saya juga tidak bisa menyukai perubahan cepat dari si Pudge ini, mengingat dia berasal dari golongan tidak-punya-teman ke Pudge yang sekarang. Dan kalau disuruh memilih, saya malah suka dengan Kolonel, yang entah kenapa terasa lebih apa adanya aja.

Btw, buku ini dibagi menjadi 2 bab, yaitu Sebelum dan Sesudah. Sebelum berisi tentang awal mula pertemuan mereka, segala tingkah laku mereka dan kejailan-kejailan di Culver Creek. Sedangkan Sesudah—yah, seperti di blurb—jelas bahwa ada sesuatu di akhir bab Sebelum yang membuat semuanya tidak sama lagi.

Mengenyampingkan karakter tokoh-tokohnya, saya lumayan suka dengan tema ceritanya, terutama sewaktu di bagian klimaks. Meski saya tidak sampai menangis atau semacam itu, kisahnya cukup mengalir dan tidak membuat bosan. Ada beberapa bagian yang terasa berlebihan dan seharusnya tidak harus ada, tapi sepertinya tidak terlalu mengganggu. Dan dari kesemuanya itu, saya paling suka gaya berceritanya: sudut pandang orang pertama Pudge.

Oh iya.. Satu lagi.. Saya kurang suka endingnya, tapi berhubung tidak bisa spoiler, jadi baca sendiri lah, toh ini buku lama, hehehe.. Seperti salah satu kalimat di buku yang kebetulan saya lupa ada di halaman berapa, intinya: kadang-kadang, kita tidak harus tau semuanya, biarkan saja jadi rahasia.

Yap.. Ada beberapa quote lain yang sudah saya sertakan di sini:

Aku ingin menjadi salah satu orang yang punya kesuksesan untuk dipertahankan, yang mengguncang dunia dengan kehebatan mereka. Tapi untuk saat ini, setidaknya aku kenal orang-orang seperti itu, dan mereka membutuhkanku, seperti komet membutuhkan ekor. - halaman 67

Membayangkan masa depan membuatmu bertahan hidup, tapi kau tak pernah melakukannya. Kau hanya menggunakan masa depan untuk kabur dari masa sekarang. - halaman 72

Hanya karena mereka menarik, bukan berarti aku ingin mendengar renungan mereka tentang salju. - halaman 116

Rating: 3/5

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kimi no Suizou wo Tabetai Live Action VS Novel (Terjemahan) I Want to Eat Your Pancreas

I Want to Eat Your Pancreas

Lockwood and Co. #1: The Screaming Staircase (Undakan Menjerit)